Sabtu 15 Dec 2012 21:20 WIB

Ribuan Pos Pemberdayaan Keluarga se-DIY Gelar Konvensi

Rep: Yulianingsih/ Red: Chairul Akhmad
Pemberdayaan keluarga (ilustrasi).
Pemberdayaan keluarga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Sebanyak 1.517 pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang ada di DIY mengikuti konvensi yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (15/12).

Sedikitnya 3.000 kader dari Posdaya tersebut ikut dalam kegiatan itu. Bukan hanya konvensi saja, tetapi pameran produk Posdaya se-DIY juga digelar pada acara tersebut.

Posdaya sendiri merupakan program yang didirikan oleh Yayasan Damandiri bekerjasama dengan perguruan tinggi (PT) di DIY dengan tujuan mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga.

Ketua panitia konvensi dan pameran Posdaya 2012 di UGM, Adi Wibowo, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi antar kader dan pelaku Posdaya di DIY.

Selain itu, juga untuk koordinasi pada antara Yayasan Damandiri sendiri dengan PT di DIY. Ada tujuh PT di DIY yang terlibat dalam pendampingan Posdaya yaitu UGM, UNY, UAD, UIN Sunan Kalijaga ,STPMD, Janabadra, dan UST.

"Kita juga menggelar produk UKM binaan melalui Posdaya. Ada 25 UKM yang memamerkan produknya di acara ini. Posdaya dilakukan dengan berbagai program salah satunya pendampingan UKM berbasis keluarga," kata Adi.

Ketua Yayasan Damandiri, Haryono Suyono, mengatakan Posdaya dibentuk oleh masyarakat, ditumbuhkembangkan oleh masyarakat, hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat. Program ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis keluarga.

“Yang lebih penting penguatan fungsi-fungsi keluarga terutama di bidang kesehatan, pendidikan, wirausaha dan lingkungan,” terangnya saat hadir dalam kegiatan itu.

Diakuinya saat ini pihaknya melibatkan tujuh PT di DIY untuk kesuksesan program ini. Sedikitnya ada 4.742 mahasiswa dari tujuh PT ini yang menjadi pendamping Posdaya di DIY melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ke depan program tersebut akan terus ditingkatkan sehingga angka kemiskinan di DIY akan semakin menurun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement