Jumat 14 Dec 2012 20:38 WIB

Pemkab Sleman Jamin Petani Saat Panceklik

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Chairul Akhmad
Petani saat memanen padi (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Petani saat memanen padi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menjamin distrbusi pangan di musim panceklik nanti tidak akan merugikan petani.

Karena itu, petani tidak perlu khawatir dalam mengantisipasi gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Sleman, Riyadi Martoyo, mengatakan pihaknya sudah mendirikan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang bertugas menyimpan stok beras hasi sisa panen.

Sehingga, saat musim panceklik, petani bisa kembali menjual beras tersebut. “Karena selama ini, hasil panen Sleman selalu melebihi jumlah kebutuhan pangan masyarakat, sehingga sisanya dapat disimpan untuk cadangan musim paceklik,” kata Riyadi, Jumat (14/12).

Adapun instansi yang berdiri dibawah naungan Gapoktan tersebut yakni, Lumbung Pangan (LP) dan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM). Sehingga aset surplus panen tersebut tidak lagi dipermainkan harganya oleh para tengkulak.

Sejauh ini, kata Riyadi, Sleman belum pernah mengalami krisis pangan, khususnya padi. Sebab, adanya Gapoktan tersebut mampu memberikan solusi pada petani dan konsumen untuk mencukupi kebutuhannya. “Bahkan, Sleman merupakan salah satu kabupaten yang memberikan kontribusi pangan DI Yogyakarta,” ujarnya.

Pada tahun ini, hasil produksi padi petani cenderung baik. Pasalnya, tingkat penyerangan hama tidak se-eksplosif tahun sebelumnya. Sehingga, produksi beras pun tergolong tinggi. Keseluruhan lahan pertanian di kawasan Sleman mencapai 22 ribu hektare.

Guna mengoptimalkan area tersebut, Pemkab Sleman selalu mengadakan penyuluhan serta pembinaan terhadap para petani. “Sebab, bila mereka merasa nyaman dengan produktivitas pertaniannya, para petani tersebut tidak akan menjual lahanya ke pihak pengembang,” kata Riyadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement