REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Politik (Parpol) diminta membuka kesempatan bagi calon presiden (capres) dari non ketua umum. Hal ini agar terjadi regenerasi dalam kepemimpinan bangsa.
"Partai semestinya buka diri calon presiden selain ketua umum. Rakyat harus buat gerakan moral agar partai mau membuka diri," ujar Ketua Presidium Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), Nanat Fatah Natsir, di Jakarta, Selasa (11/12).
Capres non ketua umum diusulkan, kata Nanat, lantaran hasil survei calon presiden pilihan rakyat tidak menempatkan ketua umum Parpol. "Partai harus mikir mengapa tidak ada calon dari ketua umum," kata dia.
Melihat hasil survei itu, dia menilai, rakyat tidak lagi percaya ketua parpol. Untuk membuka kesempatan bagi calon non ketua umum parpol tersebut, ia mengharapkan, Presidential Thereshold (PT) perlu dikurangi. "Bagaimana bisa muncul calon presiden muda kalau Presidential Thereshold masih 3,5 persen," ungkapnya.
Dengan PT tinggi, lanjut dia, kemungkinan calon presiden hanya berasal dari dari partai besar. Menurut Nanat, regenerasi sebetulnya bukan persoalan usia. Namun, pembaruan dalam semangat, mindset, dan orientasi.
"Kalau rakyat ingin melakukan perubahan dalam pemimpin ke depan, harus buat bagaimana presidential thereshold jangan terlalu tinggi," ujarnya.