Senin 10 Dec 2012 22:30 WIB

Strategi Atasi Banjir Jakarta ala BNPB

Banjir (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pemerintah melakukan empat strategi pendekatan dalam menangani faktor-faktor penyebab banjir Jakarta.

"Karena faktor penyebab banjir Jakarta sangat kompleks, maka ada empat strategi untuk mengatasi pengendaliannya," kata Sutopo yang dihubungi di Jakarta, Senin.

Hal pertama adalah jauhkan bencana dari masyarakat. Hal itu bisa dilakukan dengan membangun tanggul, normalisasi sungai, dan pembuatan sistem peringatan dini.

"Sungai-sungai dikeruk dan dilebarkan agar daya tampungnya lebih," ujar Peneliti Utama Bidang Hidrologi dan Konservasi Tanah di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut.

Kedua, jauhkan masyarakat dari bencana. Mereka yang tinggal di bantaran sungai harus direlokasi.

"Ada program pemerintah tentang relokasi. Ada proyek Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter,'' katanya. ''Pemprov DKI sudah menyiapkan dana sekitar Rp 400 Miliar untuk pembebasan lahan di wilayah Pesanggrahan."

Pendekatan ketiga yaitu hidup harmoni dengan risiko bencana. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir seperti Kampung Melayu melakukan langkah antisipasi dan adaptasi.

"Begitu datang November, Desember, dan Januari yang merupakan puncak hujan, perabotan ditaruh di atas. Mereka juga membentuk kelompok komunitas bagaimana mengevakuasi, memberikan informasi ke masyarakat melalui masjid dengan kentongan, dan membuat tanggul-tanggul. Itu sudah dilakukan sebagai langkah adaptasi," kata dia.

Keempat, lanjut dia, kearifan lokal. Relokasi bukanlah sesuatu yang mudah dan perlu waktu.

"Hal itu terjadi karena ada keterikatan seseorang terhadap tempat tinggalnya. Itu masalah budaya dan sebagainya," ujar dia. ''Sehingga juga diperlukan keterlibatan tokoh masyarakat untuk mengambil hati seseorang sehingga mau direlokasi.''

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement