REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali meringkus seorang yang diduga teroris, Kamis (6/12) sekitar pukul 15.30 WIB. Winduro bin Nur Hadi (28 tahun) ditangkap di Pulo Sari Kelurahan Seroyo Kecamatan Jaten, Karang Anyar setelah tim Densus melakukan pengintaian panjang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, Winduro diduga kuat menjalani pelatihan teror dan belajar merakit bom di Gunung Wilis, Madiun bersama Abu Hanifah.
Abu Hanifah (27) ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (27/10).
“Sampai saat ini yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan untuk dimintai kesaksian oleh Densus,” ujar Boy saat ditemui di Lombok, Jumat (7/12).
Ia belum dapat menyebutkan barang bukti apa saja yang ditemukan pada diri Winduro karena masih menunggu informasi lebih lanjut dari Densus. Boy mengaku Densus sedang mencari keterkaitan tersangka dengan jaringan terorisme di Poso, Sulawesi Tengah.
Aktivitas pelatihan teror di Gunung Wilis, lanjut Boy, terungkap berdasarkan pengakuan dan pengumpulan informasi terduga teroris yang ditangkap sebelumnya.
“Kita masih menelusuri apakah ada lokasi pelatihan-pelatihan terkait kegiatan pelatihan teror. Ini masih dalam pengembangan lebih lanjut,” katanya.