REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Permasalahan gizi buruk masih banyak ditemukan di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga kini puluhan balita di Sukabumi mengalami gizi buruk dan membutuhkan perhatian pemerintah.
Salah satunya dialami balita, Keisha Aulia (3 bulan). Sejak dilahirkan Keisha yang merupakan putri pasangan Sukaesih (20 tahun) dan Dede Firman (24 tahun) warga Kampung Tanjung Arum, Desa Sukasari, Kecamatan Cisaat, ini berat badannya sangat kurang, yakni 1,3 kilogram.
Berat badan idealnya ketika lahir minimal 2,5 kilogram. ‘’Setiap minggu saya ke puskesmas untuk memeriksakan Keisha,’’ ujar Sukaesih, di temui di rumahnya yang sempit dan berdinding bilik bambu.
Diakuinya, saat berobat ke puskesmas dia harus membayar biaya pendaftaran. Sementara biaya pemeriksaan gratis. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja keluarganya mengalami kesulitan.
Dede hanya bekerja sebagai buruh bangunan. Dalam sebulan suaminya paling besar memberi nafkah sebesar Rp 100 ribu. Beruntung, kata Sukaesih, puskesmas memberikan bantuan susu untuk anaknya.
Petugas Gizi Puskesmas Cisaat, Ali Santosa mengatakan, Puskesmas sudah memberikan penanganan terhadap Keisha. Salah satunya dengan memberikan bantuan susu. Selain Keisha, di Desa Sukasari juga terdapat dua balita gizi buruk lainnya. Kedua balita tersebut yakni Dea (7 bulan) dan Putria Dawian (1 tahun)