REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku bangga dan puas selama menjabat sebagai ketua MK.
Hal ini tak lain karena MK telah dikenal sebagai lembaga yang credible dan independen.
Saat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia menyampaikan perasaannya sebelum lengser dari jabatannya.
“Kami sampaikan perasaan kami. Selama jadi hakim konstitusi selama lima tahun, kami merasa bangga dan merasa puas karena MK dikenal sebagai lembaga yang credible dan independen,” katanya, Rabu (5/12).
Ia mengatakan selama ini telah benar-benar melihat dan merasakan bekerja bersama para hakim dan berada di bawah kepemimpinan Presiden SBY.
Menurutnya, SBY memiliki peran pula dalam membentuk MK seperti sekarang ini, yakni dengan tidak pernah melakukan intervensi apa pun. “Karena itu, MK pun menjadi percaya diri untuk melakukan tugas-tugasnya,” ungkap Mahfud.
Di masa lalu atau di negara lain, kata Mahfud, lembaga peradilan menjadi tidak independen karena kadangkala presidennya atau kepala pemerintahannya melakukan intervensi.
“Saya selalu mengatakan, termasuk dalam pertemuan kami dengan MK Internasional dan ketika ditanya kenapa anda begitu hebat, begitu progresif, membuat vonis-vonis yang menggegerkan? Apa tidak ada gangguan dari pemerintah? Saya katakan, presiden kami tidak pernah ikut campur dalam urusan MK,” tutur Mahfud.
Menurutnya, hal itu menjadi salah satu faktor yang menjadikan MK sebagai salah satu dari 10 MK terbaik di dunia. MK, tegas Mahfud, telah dibangun karena independensi dan progresifitas hakim konstitusi yang tidak mau diintervensi oleh siapa pun.