Rabu 05 Dec 2012 20:05 WIB

Korban 'Human Trafficking' Belum Bisa Dipulangkan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Chairul Akhmad
Human trafficking (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Human trafficking (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Sejumlah korban perdagangan manusia (human trafficking) asal Kabupaten Sukabumi belum bisa dipulangkan ke Tanah Air. Mereka ada yang tertahan di Yordania dan Suriah.

“Kami kini tengah berupaya untuk memulangkannya,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten  Sukabumi, Elis Nurbaeti, kepada ROL, Rabu (5/12).

Salah satunya dengan meminta bantuan dari perusahaan yang memberangkatkan para wanita yang masih di bawah umur ini hingga ke luar negeri.

Dari data P2TP2A Sukabumi disebutkan, korban trafficking yang tertahan di Suriah mencapai dua orang dan satu orang lainnya di Yordania.

Sebelumnya, pada awal 2012 lalu ada empat wanita korban trafficking yang tertahan di Brunei Darussalam. Namun, kini mereka berhasil dibawa pulang ke Indonesia dan telah menjalani pembinaan.

Selain di bawa ke tiga negara itu, kata Elis, sejumlah wanita asal Sukabumi juga diperdagangkan ke sejumlah tempat lainnya. Di antaranya Malaysia, Beirut (Lebanon), Arab Saudi, dan dalam negeri seperti Papua, Jakarta, dan Medan.

Elis menerangkan, P2TP2A telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan instansi terkait lainnya untuk segera memulangkan korban trafficking. Namun, sayangnya para wanita tersebut tinggal di rumah majikan yang tidak kooperatif.

Menurut Elis, jumlah kasus trafficking asal Kabupaten Sukabumi pada 2012 ini cukup tinggi. Dari awal Januari hingga Oktober saja tercatat sebanyak 47 kasus dengan korban mencapai 56 orang. Data ini belum ditambah dengan kasus pada Nopember dan Desember.

Jumlah kasus trafficking yang bertambah ini, ujar Elis, harus mendapatkan perhatian khusus. Oleh karenanya, pada Oktober lalu P2TP2A Sukabumi berupaya menjalin kerjasama penanganan trafficking dengan pemerintahan Amerika Serikat.

Kerjasama tersebut ditandai dengan kedatangan perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) AS dan Kemenlu AS ke Sukabumi pada Oktober lalu. Kedatangan tim Kedubes AS ini didampingi petugas P2TP2A Provinsi Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement