REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Yudi Latif, mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang murung. Karena, Indonesia sibuk mencari pemimpin dan hingga kini belum menemukan sosok yang layak.
"Hanya bangsa yang tidak bahagia yang membutuhkan pemimpin. Di negara-negara maju, masyarakatnya relatif tidak perlu mencari pemimpin karena sudah ada mekanisme dan sistem yang jelas," kata Yudi di Jakarta, Rabu.
Yudi menjadi salah satu pembicara dalam Chief Editor Meeting bertema "Mencari Sosok Pemimpin Masa Depan" di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu.
Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia itu mengatakan terdapat sebuah survei terkait kebahagiaan yang dirasakan masyarakat Indonesia.
"Dari sisi agama dan kemasyarakatan, masyarakat Indonesia merasa bahagia yang dibuktikan dengan banyaknya jamaah haji dan suasana silaturahim saat Lebaran,'' katanya. ''Namun, saat ditanya soal politik, mereka menjawab tidak bahagia.''
Dengan kebebasan politik dan demokrasinya, kata Yudi, Indonesia seharusnya surplus pemimpin. Namun, faktanya Indonesia kesulitan mencari sosok yang pantas menjadi pemimpin.
"Itu menunjukkan ada masalah dalam sistem demokrasi dan politik Indonesia," ujarnya.