REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Tujuh calon wisudawan S1 asal Kabupaten Lebak, Banten, gagal diwisuda hari ini, Selasa (4/12).
Mereka gagal diwisuda karena Nomor Induk Mahasiswa (NIM) nya tidak terdaftar di Universitas Terbuka yang beralamat di Jl. Raya Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.
Masah (41), salah satu korban, mengaku mendapat tawaran untuk wisuda di Universitas Terbuka agar bisa mendapatkan gelar S1 PGSD di universitas Terbuka. Guru SDN 1 Cileles ini rela meninggalkan kuliahnya di Universitas Matral Ambar untuk mendapatkan gelar tersebut.
"Ketika saya kesana bersama keluarga NIM yang saya punya tidak terdaftar dan ternyata palsu" tegasnya.
Pengakuan Masah, dia sudah pernah 2 kali gagal wisuda. Pada tanggal 9 dan 27 November 2012, seharusnya Masah menjalani wisuda. Akan tetapi diundur hingga hari ini. Tidak hanya, itu, 34 orang mahasiswa lain masih menunggu antrian. "Saya tanya, mana yudisiumnya, katanya dibagikan di sana" ujarnya.
Korban lainnya, Wasir Nuri, menjelaskan per mahasiswa harus membayar Rp. 18.400.000 untuk wisuda. Pengawas UPT Pendidikan Kecamatan Cileles, Lebak, Banten ini mengaku mendapat tawaran wisuda dari rekannya.
"Saya hanya bermodal kepercayaan, karena saya sudah kena lama dan tidak curiga sama sekali" kata Wasir.
Sementara Wakapolsek Pamulang AKP Tatang Syarif mengatakan, karena diduga ada kasus penipuan dalam lingkup wilayah Pamulang. Akan tetapi, karena tempat kejadian perkara di wilayah Polres Lebak, maka kasus tersebut diserahkan ke Polres Lebak.