Selasa 04 Dec 2012 14:06 WIB

Anak Kecil Jadi Korban Ricuh Kompleks Dwikora

Rep: Dessy Saputri/ Red: Hafidz Muftisany
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: stjosephpost.com
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Eksekusi perumahan Dwikora TNI AU, Cilangkap, Tapos, Depok oleh personel berseragam loreng, Selasa (4/12) subuh berlangsung ricuh.

Beberapa warga perumahan purnawirawan TNI AU tersebut beberapa berusaha menghalangi eksekusi.

Sempat terjadi pemukulan terhadap warga dan tindakan kekerasan yang juga menimpa anak-anak. Fahri Maulana (12 tahun), anak dari Ketua RT 3/06 Agus Budi Leksono, mengaku dilempar oleh personel.

"Saya ada di kerumunan massa dan kemudian ditarik oleh personel sekitar empat orang. Setelah itu dilempar, sekarang baru terasa sakit," ceritanya.

Eksekusi tersebut dilakukan setelah azan subuh. Warga juga mengaku barang-barang di rumahnya sudah dikeluarkan tanpa izin.

"Mereka datang sekitar subuh dan komplek sudah dikepung," ujar Robby Ferdian (32 tahun) salah satu warga yang terluka pada mata, kedua kaki dan tangannya.

Menurutnya, terdapat ratusan personel berseragam loreng yang mengeksekusi sekitar tujuh rumah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Personel Mabes TNI AU, Letkol Askari menolak jika terjadi pengusiran dan pemaksaan warga. Imbauan yang sudah dilakukan sejak 2003 diharapkan agar warga dapat pindah.

Pihaknya juga mengakui melakukan aturan tersebut sesuai dengan aturan rumah dinas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement