REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Memasuki bulan Desember 2012, intensitas hujan mulai sering terjadi di wilayah puncak Gunung Merapi. Kondisi ini memicu materi vulkanik yang dapat mengalir menimbulkan banjir lahir dingin ke sungai-sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Berdasarkan data Geo Tool dari Pos Induk Balerante, Kemalang, Klaten, Selasa (4/12), guyuran hujan yang terjadi pada Ahad (2/12) sore pukul 15.31 WIB hingga 16.50 WIB menyebabkan hanyutnya lahar dingin dari puncak Merapi.
Indikasi pergerakan aliran lahar dingin muncul dari pukul 15.10 WIB hingga 15.25 WIB. Intensitas aliran lahar dingin ini mulai mereda pada pukul 16.50 WIB menyusul turunnya curah hujan.
Prediksi sementara aliran lahar dingin tersebut masih menumpuk di bagian atas sungai-sungai yang berhulu di puncak Merapi, termasuk diantaranya Kali Woro.
Memasuki awal Desember hingga Januari 2013 intensitas hujan diperkirakan tinggi. Sehingga tidak menutup kemungkinan tumpukan material vulkanik mengalir ke bagian hilir.
Menyikapi kondisi ini, relawan Induk Balerante telah dipersiapkan guna pemantuan perkembangan lahar dingin di sepanjang alur Kali Woro. Pemantauan dengan menerjunkan relawan langsung ke titik pantau.
''Selain memantau langsung di titik pantau, kami juga melakukan pemantauan indikasi aliran lahar dingin dengan menggunakan Geo Tool,” ujar Koordinator Relawan Induk Balerante, Agus Sarnyata.
Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, meminta kepada penambang pasir di alur Kali Woro, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, untuk selalu mencermati kondisi cuaca. Ini menyusul tingginya intensitas hujan saat ini. Langkah itu guna mewaspadai terhadap munculnya banjir lahar dingin Merapi.
''Saya minta penambang pasir segera berhenti menambang jika di puncak Merapi sudah mendung dan turun hujan. Sebab, kondisi itu bisa berpotensi banjir lahar dingin,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Kapolres juga meminta kepada anggota Polsek Kemalang dan Polsek Manisrenggo untuk meningkatkan patroli dan sosialisasi kepada penambang di sepanjang Kali Woro. Langkah itu agar penambang pasir lebih memperhatikan keselamatan.