Kamis 29 Nov 2012 10:21 WIB

Jokowi Ingin Cepat Putuskan MRT

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, MONAS -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pagi ini mau melanjutkan dan memanggil pihak terkait MRT kembali. Setelah itu, Jokowi akan melakukan kajian dan pembahasan secara maraton. "Biar cepat selesai dan cepat diputuskan," ujarnya usai mengikuti Upacara HUT ke-41 KORPRI di silang Monas Selatan, Jakarta, Kamis (29/11).

Dia mengatakan, sebenarnya ingin memutuskan kemarin tapi masih mengambang. Menurutnya, kemarin seharusnya bisa diputuskan dengan gampang saja. Sebab, dia hanya meminta penjelasan di antaranya jumlah penumpang, karcis berapa, subsidi harus berapa, per orang subsidi berapa. Selain itu, total dari jumlah penumpang dikalikan setahun berapa supaya jelas.

Pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno mengatakan pembangunan MRT jangan banyak membebani APBN. Sebab, masih banyak infrastruktur di luar Jakarta dan luar Pulau Jawa yang masih membutuhkan biaya cukup besar untuk segera dibangun. "Tidak perlu terlalu dipaksakan harus ada MRT kalau nantinya subsidi yang diberikan ternyata lebih besar ketimbang busway," kata dia.

Sementara itu, dalam hitungannya harga yang tiket yang harus dikeluarkan penumpang sekali naik Rp 20 sampai Rp 30 ribu. Sedangkan, harga tersebut dinilai belum sesuai daya beli masyarakat Jakarta. Sehingga, tarif harus diturunkan sesuai level kemampuan masyarakat.

Dengan begitu, maka beban subsidi akan semakin besar. Apalagi kalau tidak disubsidi pemerintah pusat, Pemprov DKI akan mengeluarkan subsidi lebih banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement