REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengaku enggan berbicara mengenai peluang dirinya dicalonkan sebagai presiden dalam Pemilu 2014.
"Urus pemilu saja sudah pusing, ya saya tidak usah ikut lah bicara-bicara seperti itu. Kalau memang ada wacana saya menjadi capres ya paling saya tertawa saja," kata Jimly kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Jimly yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memandang, saat ini tidak sedikit sosok menjadi calon presiden hanya dengan bermodalkan ketenaran. Padahal menurutnya ada hal lain yang perlu dilakukan terkait pemilihan umum, yakni membangun kepercayaan masyarakat.
"Sekarang ini orang terkenal sedikit saja sudah bisa menjadi capres, padahal kita saat ini harus membangun kepercayaan kepada masyarakat terhadap pemilu. Kalau diwacanakan lalu nanti `gede rasa?, dan kalau sudah 'gede rasa' kerja pun menjadi tidak ikhlas," kata Jimly.
Disinggung mengenai kesiapannya apabila ada tawaran dari partai politik untuk mengusungnya sebagai capres, Jimly memilih tidak banyak berkomentar.
"Bukan masalah siap atau tidak siap, tapi persoalannya ini kan hanya wacana saja. Kita 'haha hehe' saja, karena kalau bilang tidak siap nanti yang menawarkan tersinggung, jadi biar lah orang-orang politik yang bicara itu, toh sekarang jumlah capres kelihatannya sudah banyak sekali," kata Jimly.