REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur memutuskan datang ke Jakarta menuntut Sutan Bathoegana sesegera mungkin menyampaikan permintaan maaf. Mereka sengaja datang karena merasa aksi ribuan kader Ansor di daerah tidak digubris politisi Partai Demokrat itu.
"Kami harus datang ke Jakarta, karena suara di daerah tidak didengarkan Sutan. Mungkin kami harus suarakan dari dekat sehingga terdengar oleh dia," kata Alfa Isnaeni, Ketua GP Ansor Jawa Timur, di Kantor PP GP Ansor Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Menurut Alfa, beberapa aksi yang dilakukan di Sumenep, Malang, Tulung Agung, Blitar, Jombang, Nganjuk, dan daerah lainnya di Indonesia, tidak mendapatkan respon sesuai yang diharapkan keluarga besar Nahdatul Ulama.
Terhitung 1x24 jam sejak hari ini, GP Ansor Jawa Timur menuntut Sutan segera mengucapkan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga besar Gus Dur, GP Ansor, warga NU, dan seluruh rakyat Indonesia. Sutan, lanjut Alfa, harus menyampaikan klarifikasi atas fitnah yang dikatakannya, yang menyatakan Gus Dur sebagai presiden yang lengser karena kasus korupsi.
"Dia (Sutan) harus minta maaf secara terbuka di secara nasional di media cetak dan elektronik. Dan mencabut pernyataannya yang menimbulkan persepsi sebagai bentuk penistaan terhadap Gus Dur," ungkap Alfa.