REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri BUMN Dahlan Iskan berpendapat Indonesia harus memiliki tempat peluncuran satelit sendiri.
Daerah yang dipilih untuk membangun ruang peluncuran satelit adalah Pulau Biak, Papua, sebab berdekatan dengan jalur khatulistiwa dan Lautan Pasifik.
"Pelan-pelan kita akan bangun tempat peluncuran di Indonesia, khususnya di Biak karena ruang tembaknya lebih langsung dan mantap," tutur Dahlan saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Menurut Dahlan, apabila perusahaan BUMN dan swasta ingin meluncurkan satelitnya, maka dapat melaksanakannya di dalam negeri. Dengan demikian, perusahaan BUMN dan swasta dapat menghemat sekitar 70 juta dolar AS untuk melakukan satu kali peluncuran satelit.
"Bayangkan bila kita luncurkan satelit di Indonesia daripada harus ke Kazakhstan, Rusia, maka bisa berhemat hingga 70 juta dolar AS. Orang-orang asing pun pasti ingin ke Indonesia," paparnya.
Untuk diketahui, wilayah geografis Kabupaten Biak Numfor, Papua, sudah masuk nominasi sebagai tempat peluncuran satelit program kerja sama antara pemerintah Rusia, Jerman, dan Indonesia.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan mendirikan "space port" atau lokasi peluncuran roket pendorong satelit di Pulau Biak, Papua. Pulau Biak merupakan lokasi yang sangat strategis untuk penerbangan ke angkasa luar karena posisinya sangat dekat dengan garis khatulistiwa.
Dahlan juga menginginkan agar perusahaan bank BUMN memiliki satelitnya masing-masing karena sudah menjadi kebutuhan.
"Saya setuju kalau Bank Mandiri dan BNI memiliki satelit sendiri. Mereka kan bank terbesar sehingga tidak ada masalah untuk hal tersebut," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkom Arif Yahja menyambut baik imbauan Menteri BUMN agar perbankan memiliki satelit sendiri.