Rabu 28 Nov 2012 01:30 WIB

Mantan Penyidik KPK: Samad Hanya Cari Popularitas Murahan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Abraham Samad saat menjalani fit and proper test di gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Abraham Samad saat menjalani fit and proper test di gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pimpinan KPK Abraham Samad hanya mencari popularitas murahan.

Pernyataan tersebut disampaikan Kompol Hendy F Kurniawan kepada wartawan saat ditemui di Mabes Polri, Selasa (27/11).

 

Tanpa ragu-ragu ia mengatakan tindakan yang dilakukan Abraham sangat membahayakan institusi pemberantas korupsi. Menurutnya, apa yang dilakukan pimpinan KPK itu di luar harapannya.

Tindakan-tindakan Abraham yang dimaksud, antara lain terkait penerbitan surat perintah penyidikan (sprindik) Miranda Goeltom. Pada saat itu, kata Hendy, tidak melalui mekanisme standard of procedure (SoP).

"Penyidik dan Jaksa juga berkeyakinan tidak ada alat bukti dalam kasus itu. Kami sudah tuangkan itu dalam notulen melalui beberapa gelar perkara," ujarnya dengan tegas.

Namun, yang terjadi justru Abraham mengungkap kepada publik bahwa Miranda Goeltom sebagai tersangka. Dengan berapi-api Hendy mengatakan, sebagai penyidik ia dan sejumlah rekannya tidak mau melakukan penyidikan kasus tersebut karena mereka merasa digaji oleh rakyat dan tidak mau bersikap munafik.

"Mungkin Samad ini hanya cari popularitas murahan dengan janji-janji ke DPR," kata penyidik yang pernah menyidik kasus Nunun Nurbaeti tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement