Senin 26 Nov 2012 11:26 WIB

Uji Coba KRL Berhasil, Masih Perlu Uji Lain

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel di Cilebut Timur, Senin (26/11).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel di Cilebut Timur, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Uji coba rangkaian kereta api melewati satu jalur rel kereta di bekas longsor Cilebut Timur telah berhasil dilakukan pada hari ini, Senin (26/11) pukul 09.30 WIB. Rangkaian yang digunakan, terdiri dari delapan kereta khusus wanita.

Rangkaian ini melintas perlahan di area longsor dari arah Jakarta ke Bogor dengan kecepatan 5 km/jam. Setelah itu rangkaian melintas berbalik arah dengan kecepatan yang sama ke arah Jakarta.

Sebelumnya, rangkaian kereta berangkat dari Stasiun Juanda membawa rombongan Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia beserta Direktur PT KAI dan beberapa ahli teknis dari Himpunan Ahli Tanah Indonesia. Rangkaian kemudian  berhenti sejenak di Stasiun Depok dan mengganti kereta.

Kereta melaju ke arah Stasiun Cilebut dan berhenti di dekat lokasi longsor menurunkan rombongan lalu melakukan uji coba. Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan uji coba sudah oke namun akan tetap dilakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan keselamatan jika digunakan normal.

"Uji coba sudah oke, namun diperlukan kajian lanjutan untuk memastikan ini aman," kata dia di lokasi uji coba, Cilebut, Bogor. Ia menambahkan, perlu kajian tentang ketahanan tanah dalam menahan beban.

Kajian lanjutan terkait pembuatan drainase atau saluran kapiler air yg harus disediakan untuk aliran air dari Sungai Cipakancilan agar tidak mengganggu struktur tanah. "Nanti pun kita pasang alat pemantau untuk memonitor keadaan tanah," kata dia.

"Kita upayakan secepatnya dapat dioperasikan normal tapi tetap mengedepankan aspek keselamatan," ujar Bambang. Sebelumnya, uji coba telah dilakukan Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB menggunakan lokomotif dan berhasil.

"Nanti kita coba dalam waktu hujan, dengan beban, kita coba ketahanannya," kata Bambang. Dengan banyak uji, ia menambahkan, satu jalur tersebut kemungkinan baru dapat digunakan dalam 2-3 hari ke depan.

Sementara untuk perbaikan keseluruhan, memerlukan waktu sekitar tiga minggu. Perbaikannya meliputi pembuatan drainase, pemasangan turab, pemadatan badan jalan juga penguatan struktur tebing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement