REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--PT KAI terus mengebut perbaikan rel kereta api listrik yang amblas karena longsor di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede dan saat ini telah memasuki tahap pemasangan besi bronjong.
"Hari ini kami mulai memasang besi bronjong untuk pembangunan tiang talud, sudah ada tiga besi yang kami pasang di pinggir tebing," kata Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono, di lokasi longsor, Sabtu.
Sugeng mengatakan, rencananya ada empat tiang besi bronjong yang akan dipasang untuk membangun talud di tebingan rel.
Diharapkan dengan pemasangan besi bronjong ini pembangunan talud dapat segera dilakukan, meski cuaca tidak mendukung di lokasi. "Setelah pemasangan tiang, dilanjut pembangunan talud. Jika talud cepat dengan pengerjaan akan semakin mudah," katanya.
Menurut Sugeng, cuaca yang hampir setiap sore diguyur hujan mengganggu proses pengerjaan perbaikan rel khususnya untuk mengurug tanah longsor.
Hujan yang mengguyur setiap sore tidak memungkinkan untuk melakukan pengurukan tanah, karena tanah menjadi labil dan licin.
"Pengerjaan perbaikan tetap dilakukan, tapi kalau sedang hujan, pengurukan kita hentikan. Untuk pengerjaan yang lain tetap lanjut meski sedang hujan," katanya.
Sugeng mengatakan, jika besi brojong untuk tiang talud telah dipasang, akan memudahkan pengerjaan dan pemulihan satu jalur rel yang masih tersisa.
Targetnya, dalam watu satu minggu pasca longsor, satu rel dapat dioperasikan sehingga jalur kereta api listrik Bogor-Cilibut dapat dibuka kembali.
Longsor yang menyebabkan amblasnya rel kereta api diantara Stasiun Cilebut dan Bojonggede terjadi Rabu (21/11) saat hujan deras mengguyur wilayah Bogor.
Peristiwa tersebut membuat salah satu rel kereta api untuk arah Bogor-Jakarta amblas sepanjang kurang lebih 100 meter. Amblasnya rel ini menyebabkan perjalanan kereta api dari Stasiun Bogor dan Cilebut dibatalkan.
Perbaikan rel secara sempurna dan normal kembali diprediksikan selesai selama 21 hari. Selama itu perjalanan KRL Jakarta-Bogor hanya berhenti sampai Stasiun Bojonggede.