Jumat 23 Nov 2012 10:43 WIB

Aher Janji Bahas Kemungkinan Bantuan Angkutan Alternatif

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
   Sejumlah warga menyaksikan rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Antara/Jafkhairi)
Sejumlah warga menyaksikan rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Antara/Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Kereta Rel Listrik (KRL) dari Stasiun Bogor yan tak beroperasi menyebabkan pengguna KRL harus mencari alternatif lain untuk menuju Jakarta. Alternatif yang selama ini digunakan yaitu angkutan kota (angkot) atau jasa ojek menuju Stasiun Bojong Gede, atau menggunakan bus dari Terminal Baranang Siang.

"Warga Jawa Barat yang setiap harinya menuju Jakarta itu ada 2,4 juta orang, dan KRL ini sangat menjadi andalan," ujar Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat ketika meninjau lokasi longsor Cilebut, Bogor, Jumat (23/11).

Ia menambahkan, untuk membantu masyarakat yang biasa menggunakan KRL nanti akan ada bantuan angkutan alternatif. "Nanti akan dibicarakan dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor dan Organda setempat untuk kemungkinan menyediakan transportasi alternatif," ujarnya.

Pernyataan senada disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan, Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, Bambang Susantono kepada wartawan. "Kita upayakan, nanti siang atau sore akan ada kepastian dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor tentang berapa jumlah yang dibutuhkan, trayek yang bisa digunakan, angkutannya seperti apa," ujarnya.

Bambang mengatakan, akan mengupayakan seefisien mungkin agar tidak memotong trayek. "Akan diupayakan transportasi alternatif yang sifatnya insidental," kata dia.Ahe

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement