REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan mal atau pusat perbelanjaan baru di Ibukota Jakarta akan menambah kemacetan. Sebab, sebagian besar mal berada di jalan-jalan yang strategis dan menjadi pusat perekonomian.
Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Wahyono, mengatakan, selama ini para pengusaha belum berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam membuat rekayasa lalu lintas. Dia menjelaskan apabila ada sentra ekonomi baru pasti akan mengakibatkan kemacetan.
"Amdal memang dibuat oleh pihak yang punya kualifikasi tapi harus memiliki kajian lalu lintas. Namun, selama ini Amdal yang dibuat tidak pernah diajukan kepada pihak kepolisian," ujar Wahyono, Kamis (22/11).
Wahyono mengatakan, perbaikan gorong-gorong di Jl.Jend.Sudirman beberapa waktu lalu sudah dievaluasi oleh pihak kepolisian terkait dampak kemacetannya. Selama ini pihaknya baru dilibatkan dalam hal perbaikan jalan.
Harusnya, lanjut Wahyono, setiap ada pembangunan pusat perbelanjaan juga berkoordinasi dengan kepolisian.
"Kami memang belum diikutsertakan, karena memang belum ada payung hukum yang mengatur hal tersebut. Jika pembangunan tersebut tidak memikirkan dampak lalu lintasnya, kemacetan pasti akan terjadi," ujar Wahyono.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mencatat ada sekitar empat puluh pusat perbelanjaan di seluruh wilayah DKI Jakarta yang menjadi biang macet karena lokasinya berdekatan dengan jalan raya dan di persimpangan jalan. Diantaranya yakni Plaza Semanggi, Mal Taman Anggrek, Blok M Plaza, ITC Cempaka Putih, Blok A Tanah Abang, dan Mangga Dua