REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Achsanul Qosasi membantah laporan dirinya pernah meminta fee kepada PT Merpati. Dirinya menyatakan siap dikonfrontir dengan Menteri Negara BUMN Dahlan dan direksi PT Merpati Nusantara Airlines perihal dugaan pemerasan itu.

"Saya tidak pernah meminta 'fee' kepada PT Merpati. Laporan itu tidak benar," kata Achsanul Qosasi setelah keluar dari ruang rapat Badan Kehormatan DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (22/11).

Achsanul menegaskan, pembahasan anggaran penyertaan modal negara (PMN) untuk beberapa perusahaan BUMN, termasuk untuk PT Merpati Nusantara Airlines, menurut dia, dilakukan secara transparan di DPR RI.

Menurut dia, pemberian anggaran PMN untuk PT Merpati Nusantara Airlines karena perusahaan BUMN tersebut terlilit utang.

"Pada rapat pembahasan PMN itu tidak ada pembicaraan soal 'fee' atau minta jatah. Itu pembahasan dilakukan bersama-sama anggota Panja Merpati Komisi XI. Banyak saksinya juga," katanya.

Karena itu, ia menegaskan siap dikonfrontir dengan Menteri Negara BUMN Dahlan dan direksi PT Merpati Nusantara Airlines perihal adanya dugaan pemerasan. "Sungguh, saya tidak melakukan apa yang dituduhkan tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan melaporkan lima anggota DPR RI secara tertulis melalui surat kepada Badan Kehormatan DPR RI, pada 7 Nopember 2012. Dari lima nama anggota DPR RI yang dilaporkan di antaranya, Achsanul Qosasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika