Senin 19 Nov 2012 17:56 WIB

Prabowo dan Hatta Dinilai Capres Berpeluang

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Foto: Antara
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Indonesia Network Election Survey (INES) menyatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa merupakan tokoh paling berpeluang sebagai calon presiden dari sisi elektoral, apabila pemilu dilangsungkan saat ini.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan INES terhadap 6.000 responden pada periode 5-21 Oktober 2012, nama Prabowo dan Hatta muncul sebagai figur paling berpeluang dari sisi elektoral figur capres Jawa-nonJawa.

"Hatta Rajasa capres etnis nonJawa paling berpeluang secara elektoral dengan keterpilihan 28,6 persen. Prabowo Subianto capres etnis Jawa yang kuat secara elektoral dengan perolehan 33,4 persen," ujar Direktur Data INES Sudrajat Sacaawitra dalam acara Resume Hasil Survei Jelang Dua Tahun Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, di Jakarta, Senin (19/11).

Menurut Sudrajat, hasil itu menunjukkan Hatta dan Prabowo memiliki kans yang kuat untuk menjadi presiden, meskipun dalam survei tersebut tidak ada tokoh etnis Jawa maupun nonJawa yang ditampilkan, yang dipilih oleh suara mayoritas.

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan ini merupakan pertama kalinya Hatta Rajasa sebagai tokoh nonJawa elektabilitasnya diposisikan berada diatas Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie. Menurut dia ada beberapa faktor yang melandasi hal tersebut.

"Faktornya mungkin saja pemilih melihat siapa "bang" Hatta bersih, dengan rekam jejak minim kontroversi. Lalu faktor pengalaman juga penting dimana bang Hatta empat kali menteri, sekjen partai, dan besan SBY," ujar dia.

Selain itu menurut dia, Hatta Rajasa juga memiliki kemampuan untuk diterima di kalangan nasionalis, sehingga bisa dengan mudah berkomunikasi kepada tokoh-tokoh lain seperti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri dan lainnya.

"Suka atau tidak kinerja ekonomi di bawah bang Hatta baik. Beliau juga saat ini posisinya sebagai tokoh yang belum pernah bertarung di pilpres, sebagai 'new comer', sehingga layak diberikan kesempatan," kata Bima.

Bima menyatakan partainya tidak akan 'terbang' karena pujian. Menurut dia bagaimana pun juga hasil survei tersebut merupakan potret sementara dan belum tentu linier hingga 2014. "Semua survei kita jadikan rujukan, namun kita harus siap apabila pekan depan lembaga rilis lain memunculkan hasil berbeda," ujar Bima.

Menurut Bima, pertarungan politik ke depan turut dipengaruhi oleh survei yang dilakukan. Namun kenyataannya saat ini mayoritas partai masih mengandalkan lembaga survei pihak ketiga.

"Di Amerika partai memiliki lembaga survei sendiri, sedangkan lembaga pihak ketiga hanya dijadikan sebagai rujukan saja. PAN sudah membangun lembaga survei sendiri, karena survei lembaga ketiga bisa menjadi tidak sehat apabila lembaga bersangkutan menjalin kongsi dengan partai tertentu, sehingga memang perlu juga diatur lebih serius mengenai survei," kata dia.

Sementara itu Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim hasil survei yang dilakukan INES tidak jauh berbeda dengan hasil survei internal yang dilakukan Gerindra, di mana nama Prabowo muncul sebagai calon paling berpeluang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement