REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, R Priyono, menepis tudingan selama di bawah lembaganya produksi minyak selalu mengalami penurunan.
"Kami nggak perform karena dapat warisan nggak perform," katanya dalam Konferensi Pers, Selasa (13/11)
Dijelaskannya penurunan produksi minyak sudah terjadi sejak 1996 lalu. Jadi, kata dia, bukan mulai tahun 2004 saat BP Migas mengambil alih seperti yang banyak pihak katakan sekarang.
Bahkan sejak 16 tahun lalu, ia mengklaim pihaknya sudah menerima kenyataan bahwa produksi minyak selalu turun 12 persen per tahun.
"Kita dikasih lapangan yang sudah dikuras 20 tahun, apa bisa diharapkan kita melampaui produksi dengan lapangan yang sama dengan dulu?" tanyanya.
Ia mengatakan hanya gas bumi saja yang bisa dijaga BP Migas. Menurutnya sejak dikelola BP Migas produksi gas terus naik.
Terkait persoalan biaya yang selalu naik untuk keperluan migas, ia menilai memang kenyataan ini yang sedang terjadi di dunia selama ini.
"Jadi ini tanggapan dari publik yang tak paham karakter industri migas dan tak mau kehadiran BP Migas," tegasnya.