REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1434 Hijriyah harus menjadi momentum introspeksi dan rekonsiliasi nasional. "Gunakan momentum perubahan tahun baru Islam untuk introspeksi (muhasabah) dan rekonsiliasi nasional (silaturahim)," kata Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan, M Romahurmuziy saat dihubungi, Selasa (13/11).
Rommy, demikian akrab disapa, mengatakan saat ini keteladan dan konflik horisontal semakin merebak. Ini terjadi lantaran para politikus kehilangan semangat menjalin persaudaraan.
Rommy berharap pentas politik nasional dibangun dengan semangat persaudaraan dan saling menghormati. "Politik nasional membutuhkan politikus yang "iso rumongso" (tahu diri), bukan "rumongso iso" (merasa bisa)," ujar Rommy.
Kata dia, politikus mesti pertontonkan sikap politik yang penuh keteladanan. Perbedaan pandangan dan pendapat mesti disampaikan dan diselesaikan secara santun dan argumentatif.
Menurut Rommy jika para politikus terus membuat kegaduhan tanpa dasar, rakyat akan semakin kehilangan kepercayaan. Dari sini usaha introspeksi dan rekonsiliasi nasional semakin sulit terwujud. "Para pemimpin jangan 'waton suloyo' dan mau benar sendiri," tandas Rommy.