REPUBLIKA.CO.ID,vJAKARTA -- Tak seperti biasanya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo datang ke gedung Balai Kota lewat pintu belakang. Iring-iringan mobil dinasnya menghindari massa buruh yang berunjuk rasa di depan kantornya.
Setibanya di Balai Kota, Jokowi menampik dirinya sengaja menghindari aksi para buruh. Ia mengaku tidak tahu kalau mobil dinasnya masuk lewat Jalan Kebon Sirih depan gedung DPRD DKI Jakarta.
"Enggak tahu, saya di mobil ketiduran. Tahu-tahu sudah sampai sini," tukas Jokowi kepada wartawan.
Meski demikian, Jokowi mengakui dirinya enggan menemui para demonstran. Ia beralasan tidak ingin ikut campur dalam pembahasan upah minimum provinsi (UMP) yang menjadi kewenangan Dewan Pengupahan.
"Jangankan ratusan, puluhan ribu demonstran juga saya tidak masalah. Tapi untuk apa kalau tidak ada solusi. Sesuai undang-undang, perbedaan (soal besaran UMP) diselesaikan melalui mekanisme rapat Dewan Pengupahan," katanya.
Jokowi berharap silang sengketa besaran UMP antara unsur buruh dan pengusaha di Dewan Pengupahan segera menemui jalan tengah. Jika kesepakatan telah tercapai, Jokowi menjamin akan segera mengetok palu pengesahannya.
"Nanti saya otoriter kalau putuskan sendiri. Nanti keputusan mereka saya ketok saja," katanya.