Selasa 13 Nov 2012 17:03 WIB

Diguyur Hujan, Buruh Bertahan di Balai Kota

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Fernan Rahadi
 Aliansi buruh se-DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). (Adhi Wicaksono)
Aliansi buruh se-DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  --  Guyuran hujan deras tidak menghalangi buruh untuk menyampaikan aspirasinya. Ratusan buruh yang berunjuk rasa sejak pagi tadi di Balai Kota tetap bertahan untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Pantauan Republika, pukul 16.30 WIB, hujan mulai mengguyur wilayah sekitar Balai Kota. Demonstran yang mengancam akan menginap hingga Jokowi keluar tak beranjak dari Jalan Medan Merdeka Selatan.

Di saat yang sama, sebenarnya Jokowi sudah datang kembali ke Balai Kota usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pagi tadi. Soal buruh yang mengancam menginap, Jokowi tidak mau ambil pusing.

"Ya enggak apa-apa menginap. Masa menginap saja tidak boleh. Kalau ditemui tidak ada solusi buat apa," kata Jokowi setibanya di Balai Kota kepada wartawan, Selasa (13/11).

Jokowi menegaskan, dirinya enggan ikut campur dalam pembahasan upah minimum provinsi (UMP) antara buruh dan Dewan Pengupahan. Ia beralasan, secara mekanisme besaran UMP memang harus berdasarkan kesepakatan unsur-unsur Dewan Pengupahan.

"Nanti saya otoriter kalau saya putuskan sendiri. Nanti kesepakatan mereka saya ketok saja," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement