Selasa 13 Nov 2012 10:09 WIB

Sekolah Anak TKI di Malaysia Kurang Guru Agama

REPUBLIKA.CO.ID, KINIBALU - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sabah Malaysia mengatakan, guru agama masih sangat kurang pada sekolah Indonesia anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negeri Sabah.

Konsul Jenderal RI Sabah, Soepeno Sahid, di Kota Kinabalu Sabah, mengakui, bantuan tenaga guru untuk sekolah anak-anak TKI di Sabah dari Kementerian Pendidikan RI, jurusan agama yang sangat kurang.

Makanya, ia mengharapkan agar pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan RI dapat mengirimkan tenaga guru lagi dari jurusan agama yaitu agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik.

"Sekolah Indonesia untuk anak-anak TKI masih kekurangan guru khususnya guru agama," kata Soepeno Selasa (13/11).

Selama ini yang mengajarkan bidang studi agama terpaksa dilakukan oleh guru dari jurusan yang berbeda (bukan jurusan agama) untuk menutupi kekurangan tersebut sehingga pelajaran agama tetap berjalan, katanya.

Sebenarnya, lanjut Soepeno, jumlah tenaga guru yang ada sekarang belum sebanding dengan jumlah sekolah Indonesia di Negeri Sabah yang jumlahnya mencapai 152 buah termasuk community learning center (CLC).

"Jadi jumlah guru dengan sekolah belum sebanding, makanya masih banyak CLC khususnya di kawasan perkebunan kelapa sawit yang lokasinya sangat terpencil tenaga guru dari pekerja setempat yang latar belakang pendidikannya hanya SD dan SMP," beber dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement