Senin 12 Nov 2012 18:50 WIB

Anjing Rabies Gigit 12 Orang di Bali

Anjing rabies, ilustrasi
Anjing rabies, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Dua belas orang yang sedang berbelanja di Pasar Kelurahan Bales Bale Agung, Kabupaten Jembrana, Bali, digigir seekor anjing berwarna hitam yang diduga mengidap virus rabies.

"Ada 12 warga yang terkena gigitan anjing itu, termasuk saya," kata Nyoman Sumiarti, Senin (12/11).

Selain Sumiarti, anjing tersebut juga sempat menggigit Komang Arimbawa, bocah berusia enam tahun.

Kepala Dusun Baler Bale Agung, Ketut Sumadiasa, mengatakan seluruh korban telah mendapatkan pertolongan medis dan mendapatkan suntikan vaksin antirabies. "Anjing mengamuk di pasar. Lalu lari ke rumah-rumah warga dan mengggigit beberapa warga yang ditemuinya," tuturnya.

Made Tirtawati, warga setempat juga mengaku digigit anjing itu saat sedang duduk santai di teras rumahnya. "Saya sedang duduk di teras, tiba-tiba anjing itu datang. Saat saya mengusirnya, saya malah diserang," kata Tirtawati yang juga menderita gigitan pada bagian kakinya.

Setelah menggigit 12 warga, anjing berhasil dilumpuhkan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Petugas lalu mengambil sampel air liur guna memastikan, apakah anjing itu mengidap virus rabies.

Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana menyebutkan, angka gigitan anjing di wilayah ini cukup tinggi. Pada Oktober 2012 telah terjadi 60 kasus, sedangkan September dan Agustus, masing-masing 98 kasus dan 107 kasus.

Vaksinasi terhadap populasi anjing juga tersendat karena saat ini Dinas Peternakan, Pertanian Dan Kehutanan Jembrana kehabisan vaksin tersebut. "Beberapa waktu belakangan ini kiriman vaksin untuk anjing dari pemerintah provinsi tersendat. Kami sudah kehabisan stok," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan, Pertanian Dan Kehutanan Jembrana, Ni Wayan Purniawati.

Menurut Purniawati, kiriman vaksin untuk anjing dari Pemprov Bali terhenti sejak Mei lalu sehingga program vaksinasi massal hingga Juni terpaksa terhenti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement