Jumat 09 Nov 2012 22:04 WIB

'13 Ribu Jiwa Terancam Lahar Dingin Merapi'

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
Lahar dingin Gunung Merapi
Foto: Antara
Lahar dingin Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA  --  Musim penghujan seperti saat ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Yogyakarta yang hidup di bantaran Kali Code. Pasalnya, sungai yang membelah kota tersebut berhulu di kaki Merapi.

Paska erupsi Gunung Merapi 2010 lalu ribuan juta meter kubik material vulkanik tertumpuk di hulu sungai di Kaki Merapi. Material tersebut sewaktu-waktu siap meluncur ke arah hilir bersamaan dengan aliran air hujan.

Berdasarkan data dari Kantor Pemadam Kebakaran, Bencana dan Perlindungan Masyarakat (PKBLinmas) sedikitnya ada 13 ribu jiwa yang terancam aliran banjir lahar dingin Merapi di wilayah Yogyakarta. Mereka adalah warga yang hidup di 66 rukun warga(RW), di 14 Kelurahan dan 7 Kecamatan yang ada di bantaran Kali Code.

Karena semakin dekatnya ancaman banjir lahar dingin tersebut seiring masuknya musim hujan, Pemkot Yogyakarta awal pekan ini menggelar apel siaga bencana di halaman Balai Kota Yogyakarta. Seluruh personil siaga bencana termasuk elemen masyarakat dikumpulkan dalam kegiatan tersebut.

"Ini sebagai bentuk kesiagaan kita menghadapi bencana, kita pastikan semua elemen siaga termasuk juga peralatan yang dibutuhkan," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Jumat (9/11).

Diakuinya, pihaknya juga sudah membangun sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) terkait ancaman banjir lahar dingin Merapi ini. Ada enam unit alar EWS yang sudah dipasang di bantaran Kali Code. Alat ini sewaktu-waktu akan meraung keras jika wilayah hulu sungai memperlihatkan kenaikan debit air yang signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement