REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar dari PDI Perjuangan Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki mengakui bahwa keduanya bukanlah pasangan yang memiliki modal finansial yang besar.
"Kami berdua, jujur saja hanya memiliki militansi, komitmen, ketulusan dan kasih untuk rakyat. Kami harus jujur, kami ini orang-orang yang nggak punya uang, modal finansial," kata Rieke Dyah Pitaloka, pada acara Rakerdasus DPD PDIP Jawa Barat, di Bandung Convention Center (BCC), Jumat (9/11).
Ia menuturkan, dirinya dan Teten Masduki bukanlah orang yang ingin membeli suara rakyat, dagang nasib rakyat namun keduanya ialah dua orang anak muda yang konsisten melakukan perjuangan agar hak-hak rakyat bisa terpenuhi.
"Pihak di luar sana menyatakan bahwa calon dari PDIP nggak punya uang dan nggak mungkin menang di politik pragmatis saat ini," katanya.
Namun, lanjut Rieke, walaupun ia dan Teten tidak memiliki modal finasial tapi masih memiliki modal lainnya yang dinilai sebagai kekuatan luar biasa yakni ideologi partainya.
Dikatannya, penetapan dirinya dan Teten Masduki sebagai cagub/cawagub Jabar oleh DPP PDIP berkat dorongan tulus dari senior-seniornya di partai berlambang banteng tersebut.
"Saya bisa berdiri di depan anda semua adalah berkat dorongan secara tulus seorang senior partai yang membukakan pintu lebar untuk saya mengambil formulir, beliau adalah Pak Ruddy Harsa dibantu oleh Pak Andreas Pareira.
Ia menuturkan, walaupun baru tiga tahun bergabung dengan PDIP namun siap membuktikan kinerja maksimalnya di Pilgub Jabar 2013 sesuai dengan amanat ideologis partai.
Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki resmi diusung PDI Perjuangan pada Pemilukada gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) periode (2013-2018) kamis (8/11), kemarin.