Jumat 09 Nov 2012 14:43 WIB

Tiga Pelaku Perampokan Taksi Ditangkap

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dewi Mardiani
Taksi (ilustrasi)
Foto: FIRMASEC
Taksi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap tiga orang pelaku perampokan taksi. Ketiganya ditangkap di daerah Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan ketiga pelaku berinisial RC alias Eko, HP alias Husmin, dan IW. Sedangkan, empat tersangka lainnya yang masih dalam pengejaran kepolisian, yakni AP, DR, KM, dan ED. "Dari hasil pendataan, kelompok ini sudah melakukan aksi perampokan taksi sebanyak tiga belas kali," ujar Rikwanto, Jumat (9/11).

Pelaku melakukan aksinya sebanyak tiga kali di Jakarta Selatan, yakni dua kali di daerah Mall Pondok Indah dan satu kali di daerah Mall Ambasador. Di Serpong BSD Tangerang sebanyak tiga kali, Puri Mall Kembangan Jakarta Barat dua kali, di daerah Roxi Mas dan sekitar Rumah Duka Atmajaya Pluit masing-masing dua kali.

Sedangkan di Jakarta Timur pelaku beraksi di daerah Taman Mini Indonesia Indah sebanyak satu kali. Di Mall Metropolitan Bekasi sebanyak satu kali.

Sementara itu, Kasat Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, mengatakan, tersangka RC dan HP ditangkap pada Selasa (6/11) sore lalu, sedangkan IW ditangkap pada Kamis (8/11) malam. RC dan IW ditangkap di daerah Jatiasih Bekasi dan HP ditangkap di Cipendawa, Narogong Bekasi. "Pada saat penangkapan, pelaku sempat melakukan perlawanan sehingga kami menembak kaki pelaku," ujar Herry.

Herry menambahkan, IW ditangkap beserta dua barang bukti, yakni satu unit Taksi Primajasa dan Toyota Avanza. Bukti lainnya adalah dua unit taksi Indah Family, dan uang tunai Rp 1 juta. 

Herry menjelaskan, modus perampokan yang dilakukan yakni sebelum melakukan aksinya, supir tembak menyewa taksi dari supir aslinya pada saat pergantian shif pada pukul 20.00 WIB.

Kemudian setelah menyewa taksi, pelaku menempelkan kaca film di taksi tersebut. Kaca film itu dibeli oleh pelaku dengan harga sekitar 100 sampai 150 ribu. Pada saat taksi berjalan mencari korban, satu mobil avanza mengikuti dari belakang.

Ketika taksi tersebut mendapatkan korban, pelaku yang berperan sebagai sopir mengiring korban ke tempat yang agak sepi. Kemudian sopir tersebut tiba-tiba menghentikan mobilnya dengan alasan kakinya pura-pura gatal. Seketika itulah, pelaku lain di dalam Avanza langsung turun dan melakukan aksi kejahatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement