REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (ATW) Merauke, Brigjen TNI Edy Rakhmayadi menegaskan saat ini sudah tidak ada lagi kelompok separatis di Timika, Papua.
"Di sini aman, tidak ada kelompok separatis," tegasnya di Timika, Kamis (8/11).
"Kalau pelaku penembakan di Freeport itu bukan kelompok separatis, tetapi orang yang cari makan."
Dijelaskannya, yang dimaksud kelompok separatis adalah sekelompok orang yang memberontak dan ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kelompok seperti itu, katanya, ada di Jayapura, sementara di Timika, apalagi di Merauke tidak ada.
Danrem Edy Rakhmayadi juga menyatakan tidak sependapat mengajak para anggota kelompok separatis 'tentara pembebasan nasional-organisasi papua merdeka (tpn-opm)' untuk 'turun gunung' kembali ke tengah masyarakat.
"Untuk apa? Nanti kita ajak dia datang, tapi nanti minta dibangun rumah, dikasih makan. Capek kita," kata Edy.
Ia menegaskan, saat itu situasi keamanan di wilayah Korem 174/ATW yang mencakup lima kabupaten di wilayah selatan Papua mulai dari Mimika, Asmat, Mappi, Bouven Digoel dan Merauke sangat aman. "Di sini (Timika) aman, apalagi di Merauke," tuturnya.
Danrem 174/ATW Merauke juga mengharapkan agar masyarakat di Kabupaten Mimika, terutama di Kwamki Lama bisa memelihara situasi keamanan dan tidak terus terjebak dalam konflik. Selain itu ia mengimbau masyarakat Kwamki Lama lebih memikirkan bagaimana membangun kehidupan ekonomi mereka supaya bertambah makmur dan sejahtera, ketimbang mengangkat busur dan anak panah untuk saling membunuh.
"Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Mimika yang aman dan damai," ajak Danrem Edy Rakhmayadi mengakhiri.