Rabu 07 Nov 2012 23:15 WIB

Warga Balinuraga Kekurangan Tenda Darurat

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hafidz Muftisany
KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).
Foto: Antara Foto/Agus Setyawan
KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Provinsi Lampung, setelah kembali dari pengungsian di Sekolah Polisi Negara Kemiling Bandar Lampung, mereka tidak kebagian tenda darurat.

Warga terpaksa mencari penginapan di rumah desa tentangga, karena rumahnya terbakar. Pemerintah Kabupaten  (pemkab) Lamsel telah memulangkan warga Balinuraga sebanyak 1.229 orang ke kampungnya.

Namun, hingga Rabu (7/11), sebagian warga tidak dapat lagi menginap di tenda darurat yang dibangun Pemkab setempat karena terbatas. Warga yang berada di dalam tenda darurat pun terpaksa berjejal padat, karena masing-masing kepala keluarga memiliki rata-rata tiga anggota keluarga.

Menurut Wayan Suge, pemkab hanya sedikit sekali mendirikan tenda darurat , padahal jumlah warga yang rumahnya terbakar dan rusak sangat banyak. "Dari pada tidur di luar dingin, mereka terpaksa mencari penginapan di desa tetangga atau kerabatnya," kata Wayan.

Ia berharap pemkab Lamsel segera menyediakan tenda-tenda darurat bagi warga yang rumanya rusak dan terbakar. Pasalnya, untuk beristirahat di tempat yang layak sangat penting untuk menghindari serangnya penyakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement