Rabu 07 Nov 2012 18:28 WIB

Surat 'Sembilan Nama' Dahlan Diterima BK

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Fernan Rahadi
Minister of State Owned Enterprises, Dahlan Iskan (file photo)
Foto: Antara/Lucky R
Minister of State Owned Enterprises, Dahlan Iskan (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Surat dari Menteri BUMN Dahlan Iskan yang berisi tambahan nama anggota DPR 'pemeras' BUMN telah diterima Badan Kehormatan (BK) DPR. Surat itu diterima oleh Kepala Bagian Sekretariat BK DPR Cholida Indriyana sekitar pukul 15.30 WIB.

Pengantar surat tersebut menurut Cholida diantar seorang diri adalah Kepala Biro Hukum BUMN Hambra Samal, "Dia pakai baju coklat. Di sini nggak sampai lima menit. Cuma bilang ini ada titipan dari Pak Dahlan untuk BK,"ujarnya di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (7/11)

Penerimaan surat itu pun dilakukan secara normal layaknya kiriman lainnya yakni, Sekretariat BK memberi tanda terima kepada Hambra sebagaimana mestinya.

Surat itu merupakan surat dinas beramplop coklat bernomor SR-632/MBU/2012. Di bawah nomor surat terdapat keterangan tanggal 7 November 2012. Dibagian atasnya juga terdapat tulisan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan ditujukan langsung kepada BK DPR.

Namun, saat diminta membuka surat tersebut Cholida menolaknya. Pasalnya kata dia, hal tersebut di luar kewenangannya. Bahkan sebelum menunjukkan surat itu kepada wartawan, dia menelepon Ketua BK, M Prakosa, untuk meminta izin.

Dia juga mengatakan surat itu akan langsung diserahkan kepada Ketua BK. Kemudian sesuai mekanisme BK akan rapat internal membahas isi surat itu. Tapi, Cholida belum mengetahui kapan waktu persisnya.

"Nanti surat itu dibahas dulu di internal, dirapatkan,"kata Cholida.

Sebelumnya, Ketua Humas BUMN Faisal Halimi mengatakan bahwa surat yang dikirimkan Dahlan pada hari ini, Rabu (7/11) hanya berisi delapan orang nama anggota DPR, dengan satu nama anggota DPR yang dinilai memiliki prilaku terpuji. Sehingga, total oknum 'pemeras' DPR berjumlah sembilan orang, setelah sebelumnya dua nama oknum telah diungkapkan mantan Dirut PLN tersebut secara langsung pada BK.

Padahal sebelumnya, Dahlan menyebut ada 10 nama,"Ternyata total sembilan nama. Satu orang berada di dua peristiwa, dan satu orang lagi justru harus saya puji," kata Dahlan yang diwakili Faisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement