REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi bencana di halaman Balai Kota Yogyakarta, Rabu (8/11).
Apel siaga sendiri diikuti sekitar seribu peserta terdiri atas berbagai elemen siaga bencana di Kota Yogyakarta.
Elemen tersebut antara lain, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Linmas, PMI, Satpol PP, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) hingga komunitas siagam bencana di Kota Yogyakarta.
Apel siaga sendiri digelar seiring masuknya musim penghujan di wilayah Kota Yogyakarta. Terkait hal tersebut ancaman bencana yang paling nyata dan bisa terjadi sewaktu-waktu adalah banjir lahar dingin dari lereng Gunung Merapi.
Pasalnya pasca erupsi 2010 lalu puluhan juta meter kubik material vulkanik merapi masih menumpuk hulu sungai-sungai di lereng gunung tersebut dan siap meluncur ke wilayah hilir bersamaan dengan aliran air hujan.
Wilayah Kota Yogyakarta sendiri terbelah oleh aliran Kali Code yang berhulu di kaki Merapi. "Ini upaya kita untuk membangun awarness terkait kemungkinan adanya bencana. Ini langkah antisipatif kita agar ada koordinasi, dan sesuai dengan ukuran yang ada," tegas Haryadi