Senin 05 Nov 2012 10:50 WIB

KPU Jadwalkan Ulang Verifikasi Kepengurusan Pusat PKS

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Hazliansyah
Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim verifikator Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatangi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta untuk melakukan pengecekan kepengurusan di tingkat pusat. Namun, pada kesempatan itu, Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dan Sekjen Anis Matta tidak  hadir karena tengah berada di luar negeri.

''Saya di sini diperintahkan presiden untuk menerima rombongan KPU karena pak Luthfi sedang ke luar negeri. Begitu juga pak Anis Matta yang sedang ke luar negeri untuk menjalankan tugas-tugas DPR,'' kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP PKS, M Sahfan Badri kepada rombongan KPU, di Jakarta, Senin (5/11).

Rombongan tim verifikator KPU dipimpin oleh Komisioner Ida Budhiati. Beserta beberapa staf sekretariat jenderal KPU, Ida memeriksa struktur kepengurusan PKS di tingkat pusat, keberadaan kantor, dan syarat keterwakilan pengurus perempuan.

Mengenai keterwakilan perempuan, tim verifikator menyatakan sudah sesuai dengan yang disyaratkan. Yaitu, ada 14 pengurus perempuan yang hadir dari total 50 orang pengurus di tingkat pusat.

"Kepengurusan perempuan dan keberadaan kantor itu sudah terpenuhi. Tinggal kepengurusan pusat yang diwakili oleh presiden, dan sekjen yang sedang di luar negeri dan bendahara umum yang masih belum hadir karena dalam perjalanan," jelas Ida.

Karena ketidakhadiran Presiden dan Sekjen partai, maka pemeriksaan kepengurusan pusat akan dijadwalkan ulang pada masa perbaikan yang akan dilakukan pada 18-24 November 2012.

Menurut Ida, secara teknis KPU akan bersurat ke DPP PKS terkait penjadwalan ulang tersebut. Nantinya akan ditentukan apakah KPU yang akan datang lagi ke DPP PKS atau sebaliknya, presiden dan sekjen PKS yang akan datang ke kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement