Senin 05 Nov 2012 01:10 WIB

Calon Jemaah Haji Asal Garut Tiba-tiba Menghilang

Jamaah haji Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty
Jamaah haji Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sudirman (65) seorang calon jemaah haji asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghilang selama lebih dari dua tahun dari Asrama Haji Embarkasi, Bekasi.

"Saya berpisah dengan suami saya di Embarkasi, saat mau berangkat naik haji tanggal 23 November 2010," kata Hj Ade Kartini (61) istri dari suaminya yang hilang saat ditemui di Garut, Ahad.

Ade, warga Kampung Pasir Peureut, Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Garut, hanya mengharapkan keajaiban untuk dapat bertemu kembali dengan suaminya.

Ia menerangkan, saat berangkat dari Garut ia masih bersama dengan suaminya satu bus menuju asrama haji di Bekasi dalam keadaan sehat.

Setibanya di asrama, suaminya hendak pamitan untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur, tetapi selama satu jam belum juga kembali.

Selanjutnya Ade berupaya mencari keberadaan suaminya di lingkungan asrama haji tersebut, tetapi tidak ditemukan hingga akhirnya melapor ke ketua rombongan.

Selanjutnya para jemaah haji dalam satu rombongan mencari keberadaan Sudirman di lingkungan masjid maupun didalam kawasan asrama. Ada yang memberitahu bahwa Sudirman pergi membeli sendal di kompleks asrama, tetapi setelah dicari tetap tidak ada.

"Saat itu kami para jemaah juga heran, kenapa suami saya tidak ada, sedangkan situasi di sana saat itu sangat ketat tidak ada yang keluar atau masuk asrama," kata Ade.

Pencarian Sudirman dilakukan sampai malam, hingga akhirnya tiba jadwal pemberangkatan menuju bandara untuk terbang ke Mekkah. Ade saat itu sempat tidak mau melanjutkan pemberangkatan ibadah haji, karena suaminya belum ditemukan.

Namun setelah dibujuk oleh panitia penyelenggara haji dan memastikan suaminya akan menyusul jika sudah ditemukan, hingga Ade memutuskan berangkat dengan harapan di Mekah bisa bertemu dengan suaminya.

Selama di Mekkah kemudian kembali lagi ke Indonesia, hingga sekarang sudah dua tahun lamanya, keberadaan Sudirman tidak diketahui.

"Saya tidak menyangka waktu di asrama itu pertemuan terakhir. Selama di Mekkah sampai sekarang ini, saya hanya berdoa semoga suami saya bisa ditemukan," kata Ade.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement