REPUBLIKA.CO.ID,POSO--Jenazah korban tertembak dalam sebuah operasi yang dilakukan Densus 88 Anti Teror di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu pagi, dikembalikan ke Poso setelah sebelumnya diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.
Jenazah yang diketahui berisial H berusia 27 tahun tersebut dijemput oleh dua orang keluarganya di rumah sakit. Serah terima administrasi jenazah dilakukan di rumah sakit dari pihak Polda Sulawesi Tengah dengan pihak keluarga.
Salah seorang pihak keluarga yang tidak mau menyebut namanya mengatakan jenazah dikembalikan ke Poso atas permintaan keluarga.
Mewakili keluarga itu juga tidak mau menjelaskan tentang aktivitas korban yang tertembak dalam sebuah penggrebekan di Kelurahan Kayamanya, Poso Kota, Sabtu pagi sekitar pukul 05.00 WITA.
Setelah jenazah diurus dan dimandikan, jenazah kemudian dimasukkan dalam peti. Jenazah dimuat menggunakan Ambulance menuju Poso tanpa pengawalan aparat.
Di dalam mobil yang menggunakan Ambulance DN 1141 AJ tersebut hanya terdapat tiga orang, yakni sopir, pendamping sopir dan seorang keluarga jenazah. Jenazah yang sebelumnya berada di kamar jenazah sejak pukul 10.00 WITA kemudian dipulangkan ke Poso pukul 14.00 WITA.
Tidak diperoleh informasi tentang kondisi fisik jenazah serta luka-luka yang dideritanya. Tidak ada pejabat polisi yang bersedia memberikan keterangan terkait dengan kondisi korban.
Namun dari informasi yang diperoleh, korban adalah salah seorang pegawai di Dinas Kehutanan Poso. Korban lahir di Poso pada 21 Agustus 1985, putera dari salah seorang mantan anggota DPRD Poso.
Korban tewas pada Sabtu sekitar pukul 05.00 WITA dalam sebuah penggrebekan di Poso oleh Densus 88 Anti Teror.
Dalam operasi tersebut seorang warga lainnya yang diduga kelompok garus keras juga berhasil diamankan petugas, namun hingga kini belum diketahui keberadaan yang bersangkutan.