REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengaku kaget dengan kualitas audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas proyek pembangunan sarana olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Saya pribadi agak kaget dan memang saya kaget karena seharusnya kualitasnya bisa lebih baik," ujarnya di Jakarta, Jumat.
Menkeu mengaku belum membaca hasil audit BPK secara keseluruhan. Namun, dirinya menganggap laporan tersebut tidak menunjukkan suatu kesimpulan yang lengkap dan memadai sebagai audit investigasi.
"Menurut saya, laporannya belum seperti yang saya selama ini yakini kualitas daripada audit investigasi," ujarnya.
Ia juga mengatakan hanya mendapatkan waktu selama 20 menit untuk proses wawancara dengan BPK. Dia diwawancarai ketika BPK ingin mendapatkan data tambahan terkait pengajuan proyek Hambalang.
"Saya hanya tahu ketika BPK hadir untuk interview saya, cuma ada waktu 20 menit,'' katanya. ''Itu pun karena tidak ada lagi pertanyaan. Karena, dokumen (yang mencantumkan nama Menkeu) cuma satu."
Menkeu menegaskan penanggungjawab tertinggi suatu proyek dalam kementerian adalah Menteri. Tanggung jawab tersebut tidak boleh didelegasikan meskipun secara kewenangan dapat diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal.
"Kalau seandainya kita menjabat, kita tahu wewenang kita. Tugas bisa didelegasikan, tanggung jawab tetap di kita," katanya.