Jumat 02 Nov 2012 19:52 WIB

MPR: Kekerasan Terjadi karena Pemimpin tak Teladani Hukum

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Djibril Muhammad
Hajriyanto Y Thohari
Foto: Antara
Hajriyanto Y Thohari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekerasan horizontal di masyarakat terjadi lantaran tak ada teladan dari pemimpin negeri ini dalam menghormati hukum. Alhasil, masyarakat tidak ragu melakukan perbuatan melanggar hukum. 

"Para penyelenggara negara sedemikian gampang dan enteng dalam pelanggaran hukum bahkan tidak ada penyesalan pada tervonis korupsi," kata Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y. Tohari kepada Republika, Jumat (2/11) di Jakarta.

Hajriyanto menyatakan kekerasan yang terjadi di masyarakat sudah makin mengkhawatirkan. Orang tidak lagi hanya puas membunuh lawan, tetapi memperlakukan lawan melebihi batas kewajaran. Perilaku brutal dan sadistik semacam itu marak terjadi pascareformasi. "Saya rasa ada faktor yang terkait dengan kepemimpinan di negara kita," ujar Hajriyanto.

Masalah kekerasan harus menjadi perenungan dan pemikiran para pemimpin bangsa. Konflik horizontal harus diselesaikan secara komprehensif. Para ahli psikologi sosial dan pemegang kebijakan mesti duduk bersama dengan jiwa negarawan merumuskan solusi efektif. 

"Kita tidak bisa temukan jawaban yang sifatnya instan. Ini harus jadi bahan perenungan mendalam pemimpin bangsa," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement