REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pernyataan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, bahwa ada anggota DPR yang memeras BUMN harus dibuktikan.
Dahlan harus berani menyebut nama-nama anggota DPR yang melakukan pemerasan.
"Dahlan Iskan punya tanggungjawab moral membuka nama-nama anggota DPR yang memeras BUMN," kata Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y Tohari, saat dihubungi, Kamis (1/11).
Dahlan mesti menyadari dampak dari ucapannya. Dalam bahasa Hajriyanto, "The damage has been done!". Menurut Hajriyanto, saat ini citra DPR semakin rusak karena ucapan Dahlan.
Satu-satunya cara mengatasi adalah dengan membuka terang-terangan anggota DPR yang memeras BUMN. "Kerusakan terhadap lembaga DPR sudah terjadi sebagai akibat penyebutannya ada anggota pemeras," ujar Hajriyanto.
Menurut dia, Dahlan sudah kadung menyebut adanya masalah ini. Dan bahkan, secara numerikal Dahlan sudah menyebut jumlah. Kalau kemudian Dahlan tidak membukanya itu tidak fair dan secara moral tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Sikap bergeming Dahlan, pada akhirnya bakal membuat persoalan semakin rumit. Kepercayaan masyarakat yang sedang merosot kepada DPR akan semakin besar. Jika itu sudah terjadi, Hajriyanto khawatir masyarakat akan membentuk parlemen jalanan. "DPR sebagai institusi terus mengalami delegitimasi dan pembusukan semacam ini!"
Hajriyanto menegaskan Dahlan tak punya pilihan selain mengungkap nama-nama anggota DPR pemeras BUMN. Dengan begitu, aparat penegak hukum akan bisa bertindak dan citra DPR kembali pulih. "Satu-satunya obat atau panacea memperbaiki DPR adalah pembeberan secara terbuka nama-nama anggota pemeras dan diusut tuntas secara hukum," tandasnya.