REPUBLIKA.CO.ID, KOJA -- Warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, bersiap menyambut kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Kamis (1/11) ini untuk menuntut KTP.
“Kita menuntut KTP, tidak punya KTP anak tidak bisa sekolah,” ujar Warga Rawa Sengon RT 4 RW 24 Emon (39 tahun), Kamis.
Emon mengatakan, akibat tidak memiliki KTP sesuai domisili anak-anak di wilayahnya tidak bisa sekolah. Hal itu dikarenakan syarat untuk bisa sekolah adalah harus mempunyai akte kelahiran.
Selain itu tidak adanya KTP membuat sulit mencari alamat mereka jika terjadi hal-hal mendesak seperti kecelakaan. Rata-rata warga Tanah Merah memiliki KTP di luar domisili.
Menurut Emon, tidak adanya KTP membuat tidak ada kebanggaan sebagai warga. Ia mengatakan selama ini pemerintah hanya berjanji tapi tidak ada realisasi. Sementara, e-KTP juga tidak difasilitasi.
Emon mengaku RT dan RW sudah dibentuk atas inisiatif warga sekitar 10 tahun lalu, namun belum ada satu pun warga yang memiliki kartu keluarga (KK). Ia berharap dengan memiliki KTP maka anak-anak mempunyai masa depan yang bagus, pendidikan yang bagus, dan identitas yang jelas.
Sementara itu Warga RT 01 RW 08 Tanah Merah, Rinald (20 tahun), mengaku terpaksa membuat KTP di luar daerah untuk mencari pekerjaan. Oleh karena ia berharap Jokowi setidaknya mengetahui terdapat warga yang tidak mempunyai KTP.