REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sejumlah mahasiswa di Banjarmasin Kalimantan Selatan menyerahkan koin Pembangkit Listrik Independen yang berhasil mereka kumpulkan selama dua pekan di beberapa sudut jalan di kota Banjarmasin.
Penyerahan koin dan beberapa lembar uang kertas senilai Rp 3,5 juta di halaman kediaman Gubernur Kalsel, Selasa, bertujuan untuk mendorong agar pemerintah bersama PLN segera menuntaskan krisis listrik di Kalsel yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin yang menemui para mahasiswa mengatakan sangat mendukung dan menghargai upaya mahasiswa dan masyarakat dalam mengumpulkan koin untuk mendesak penyelesaian krisis listrik.
"Pada dasarnya mahasiswa, masyarakat dan pemerintah memiliki keinginan dan semangat yang sama agar krisis listrik segera diatasi, upaya ini sangat saya hargai," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengajuan program dan kebijakan Pemprov Kalsel dengan pemerintah pusat.
Namun demikian, kata dia, kebijakan tentang listrik telah diatur oleh undang-undang dan sepenuhnya adalah kebijakan pemerintah pusat sehingga daerah tidak memiliki kewenangan apa-apa.
Menurut dia, pada dasarnya sejak 2007 pemerintah provinsi telah meminta kepada pemerintah pusat agar kebijakan pembangunan kelistrikan diserahkan ke daerah, namun hingga kini hal itu tidak bisa dilaksanakan, karena terkendala regulasi.