REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ratusan bahkan ribuan burung migran yang berasal dari daerah utara Khatulistiwa, saat ini banyak terlihat di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Antara lain, di kawasan sekitar Gunung Slamet dan sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu.
''Sekarang memang sedang musimnya burung-burung dari belahan utara khatulistiwa bermigrasi. Mereka terbang ribuan kilometer menuju tempat yang hangat, karena di tempat asalnya akan berlangsung musim dingin. Salah satu daerah tujuan mereka adalah kepulauan Indonesia,'' kata Hariyawan Agung Wahyudi, peneliti keragaman hayati yang sudah memantau proses migrasi burung di kawasan Banyumas sejak tahun 2000 silam.
Dia menyatakan, burung-burung yang saat ini sedang melakukan migrasi tersebut, antara lain burung Sikep Madu Asia dan Elang Alap Cina. Burung Sikep Madu, menurut Hariyadi, beradal dari kawasan utara Jepang dan daerah Siberia. Sedangkan burung Elang Alap, berasal dari daratan Cina utara.
Menurutnya, burung-burung tersebut terbang mengikuti tiupan angin dan menghindari musim dingin.''Di Indonesia, biasanya perjalanan mereka berakhir di Nusa Tenggara Timur. Setelah itu, mereka akan kembali ke utara,'' tambahnya.
Dalam perjalanannya hingga Nusa Tenggara Timur itulah, kawanan burung migran tersebut hanya singgah di Banyumas. Kawasan favorit yang sering menjadi tempat burung-burung itu singgah, adalah di kawasan selatan lereng Gunung Slamet dan DAS Serayu.
Menurutnya, keberadaan burung-burung migran di Banyumas tersebut, mulai terlihat sejak awal Oktober. Setelah singgah di Banyumas, mereka kemudian singgah ke beberapa tempat lain di Pulau Jawa dan Bali, hingga kemudian sampai NTT. Selanjutnya, pada Bulan Maret mereka akan mulai kembali ke belahan bumi utara. ''Siklus perjalanan burung igran ini, terjadi setiap tahun,'' katanya.
Selain burung jenis raptor (pemburu), sebenarnya ada cukup banyak jenis burung lainnya yang juga melakukan migrasi. Antara lain, dari jenis burung layang-layang dan burung air.
Hariawan menyebutkan, bila proses migrasi ini sedang berlangsung, biasanya akan ada ratusan ekor burung Layang-Layang Api dan Layang-Layang Loreng Asia melintas di atas Bendung Gerak Serayu Desa Tembaknegara Kecamatan Rawalo KAbupaten Banyumas. Burung-burung tersebut menggunakan kawasan hutan di sepanjang DAS Serayu untuk istirahat di malam harinya.
Menurutnya, kegiatan pemantauan proses migrasi burung, secara tidak langsung sebenarnya bisa dikaitkan perubahan iklim dan lingkungan. Menurutnya, bila terjadi perubahan kondisi lingkungan dan iklim di satu daerah, maka akan terjadi perubahan pola migrasi dari burung-burung tersebut.