REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan membantah kalau humas kementerian yang dipimpinnya telah menyebarkan sms tentang inisial anggota DPR yang kerap memeras BUMN.
"Saya kira sangat tidak benar," katanya, Selasa (30/10).
Menurutnya mana mungkin jajarannya melakukan hal tersebut. Ditegaskannya BUMN bukan bagian dari industri kebohongan. Jadi tak mungkin melakukan hal tak beretika itu.
Tapi, Dahlan memang mengiyakan dirinya memegang nama anggota DPR yang kerap meminta uang kepada BUMN. "Nggak sampai 15, ada 10," tegasnya.
Meski demikian ia enggan menuturkan siapa nama-nama tersebut. Ia mengatakan nama itu juga, kerap mengatasnamakan nama anggota DPR yang lain. "Tapi kalau diminta untuk dibuka, saya akan siap lakukan," ujarnya lagi.
Sebelumnya, sejumlah wartawan mendapat sms terkait sejumlah anggota DPR RI yang kerap meminta upeti kepada BUMN. Dalam sms yang diterima Senin (29/10) malam sekitar pukul 20.00 WIB itu, terdapat sms yang menunjukan nama inisial anggota DPR yang dituding sebagai pihak yang suka memeras BUMN.
Sms tersebut terdiri dari dua bagian. Sms pertama berbunyi "Ini Inisial Anggota DPR RI yg memeras BUMN: AK, IM, SN, NW, BS (Golkar) PM, EV, CK (PDIP) AR, IR, SUR ( PKS) FA (HANURA) ALM, NAS, (PAN) JA, SG, MJ (PD) MUZ (GERINDRA)".
Selain itu, ada pula sms kedua. Sms itu berbunyi "Kanda, saya terima dari beberapa wartawan, katanya ada Humas Kementerian BUMN yg mengirim sms ke wartawan...#memperkeruhsuasana
Katanya dari no: no +6281284151488".