REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, meminta semua tokoh adat, tokoh masyarakat, dan perangkat aparatur pemerintahan tingkat bawah dan atas di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, berperan aktif untuk memberikan pembinaan pada warganya masing-masing. Menurutnya bentrok antarkampung bisa dicegah sedini mungkin, jika peran aktif para tokoh tersebut bergerak.
“Pemimpin, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan aparat tersebut harus muncul saat terjadi kondisi tidak normal. Tunjukkan kepemimpinannya,” kata Sjachroedin ZP saat dihubungi Selasa (30/10).
Peran tokoh adat, tokoh masyarakat, perangkat pemerintah setempat, ia mengatakan seharusnya cepat tanggap bila mana masyarakatnya terjadi kondisi yang tidak normal. Mereka para tokoh tersebut dibantu pemerintah setempat, kata dia, harus cepat bertindak mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk didamaikan.
Ia berharap warga kedua belah pihak yang bertikai untuk meredam emosi, untuk menghindari korban yang lain yang tidak bersalah.
Selain itu, Gubernur Lampung menekankan kepada warga untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan dan menimbulkan gejolak di dalam kampung.
Sebelumnya, puluhan ribu warga Desa Agom dibantu warga desa lainnya dalam Kecamatan Kalianda dengan peralatan senjata tajam dan tumpul menyerang kembali warga Desa Balinuraga dan Kecamatan Way Panji, Senin (29/10) petang.
Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa sebanyak enam orang. Sebelumnya, pada Ahad (28/10), bentrok antarkampung tersebut, menyebabkan tiga orang tewas.