REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan keprihatinannya soal banyaknya kasus kekerasan yang melibatkan pemuda di ibu kota. Menurut dia, hal ini salah satunya disebabkan oleh minimnya ruang publik untuk berinteraksi dan berekspresi bagi generasi muda.
"Untuk menghindari hal-hal negatif pemuda perlu ruang publik untuk berinteraksi. Saat ini fasilitasnya masih kekurangan dan harus segera ditingkatkan," kata dia usai memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda di area parkir IRTI, Monumen Nasional, Jakarta, Senin (29/10).
Jokowi mengatakan, sebenarnya DKI Jakarta memiliki banyak tempat yang dapat digunakan untuk kegiatan kepemudaan. Hanya saja, tempat-tempat umum tersebut kurang dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Ia mencontohkan Taman Suropati di Jakarta Pusat. Ia menyayangkan taman tersebut hanya digunakan untuk kegiatan olahraga semata. "Padahal bisa saja digunakan untuk latihan musik, latihan nari. Para pemuda semestinya menjadikan ruang-ruang publik itu sebagai ruang kreasi," imbuhnya.
Ke depannya, Jokowi berencana memberikan berbagai macam fasilitas berkreasi di ruang-ruang publik. "Bisa nanti dibangun technopark untuk para pemuda mengasah kemampuan IT," ujarnya.