REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Ketua DPR-RI Marzuki Alie saat bertemu di Bali Sabtu malam (27/10) tak ada menyinggung perseteruan polilik. Keduanya bahkan saling tegur sapa dan tidak terlihat melakukan pembicaraan serius.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Partai Demokrat Bali Made Mudarta di Denpasar, Ahad malam mengatakan, pertemuan antara Dahlan Iskan dan Marzuki Alie sama sekali tidak menyinggung urusan politik yang santer di media massa.
"Kedua pejabat tersebut (Dahlan Iskan Marzuki Alie) sama sekali tak ada menyinggung politik. Kedatangan beliu murni untuk menghadiri undangan upacara resepsi pernikahan adik dari Ketua DPD PNIM Bali Arya Wedakarna. Mereka sama sekali tak menyinggung politik dan kurang harmonisnya hubungan Menteri BUMN dengan anggota parlemen di Senayan," tutur Made Mudarta.
Ia mengatakan, saat seusai acara tersebut kedua pejabat tersebut seperti biasa. Tampak keduanya saling tegur sapa, tak terlihat ada pembicaraan serius.
"Ngak ada kok membicarakan politik saat keduanya bertemu di Bali. Bahkan ada seorang wartawan bertanya terkait perseteruan antara DPR-RI dengan Menteri BUMN, namun kedua pejabat tersebut ngak mau jawab kok. Alasannya kehadiran di Bali bukan untuk membicarakan permasalahan yang sedang hangat, tapi kapasitasnya menghadiri acara undangan resepsi pernikahan," ucapnya.
Sebelumnya, pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengatakan, ada anggota DPR-RI yang meminta upeti kepada perusahaan-perusahaan BUMN dianggap bisa menyebarkan fitnah dan mengeneralisir perilaku 560 anggota yang duduk di DPR.
Bahkan, pernyataan yang dikeluarkan oleh Dahlan Iskan tersebut, kemudian mendapat aksi keras dari pihak anggota DPR-RI, karena adanya kesan melakukan generalisir perilaku kelembagaan.