REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, punya alasan mengapa dirinya tak memenuhi undangan Komisi VII DPR RI dalam rapat kerja untuk menjelaskan pemborosan di tubuh PLN.
Dahlan mengaku harus meresmikan program penjualan seribu sapi hasil program integrasi sawit di PT Perkebunan Nusantara VI di Jambi. Menurutnya, program tersebut sudah dijadwal sejak lama sehingga tidak mungkin ditunda.
"Sudah dijadwal lama undangannya yang ke saya. Tapi terserah," ujar Dahlan usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/10).
Dahlan juga meninjau proyek pembangunan Bandara Sultan Thaha dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Jambi hingga tengah malam. Hingga Rabu (24/10) malam, Dahlan masih berada di lapangan meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Desa Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Wakil Ketua komisi VII, Efendi Simbolon, sempat mengancam akan memanggil paksa Dahlan jika tak memenuhi panggilan DPR untuk menjelaskan inefisiensi PLN pada 2009-2010.Tindakan itu akan dilakukan bila Dahlan tak datang dalam raker dengan Komisi VII guna verifikasi laporan BPK tentang kerugian PLN di 2009 hingga 2010.
"Kalau sampai pemanggilan kedua dia tak datang, lalu ketiga juga, kita akan panggil paksa," tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Effendi Simbolon pada Republika, Rabu (24/10) malam.